Tentang Kami

Mutiara Lombok adalah brand pariwisata Pulau Lombok–Nusa Tenggar Barat - Indoneisa. Sebagai salah satu produk andalan Pulau Lombok, keberadaan mutiara Lombok diakui dan menjadi produk unggulan yang bisa menembus pasar nasional maupun internasional. Lombok memiliki tiga khas karakteristik warna mutiara laut, yaitu warna bronze, metal, dan emerald. Selengkapnya .....

Jenis-jenis Mutiara

Kerang penghasil mutiara hanya bisa dihasilkan secara alami oleh kerang-kerangan anggota moluska. Namun tidak semua kerang bisa menghasilkan mutiara dan kerang penghasil mutiarapun tidak semuanya bisa menghasilkan mutiara secara alami.

Kerang penghasil mutiara umumnya berasal dari famili Pteriidae, namun yang umum dikenal hanya jenis-jenis tertentu seperti gold atau silver-lip pearl oyster (kerang mutiara bibir emas atau bibir perak) Pinctada maxima, black-lip pearl oyster (kerang mutiara bibir hitam) Pinctada margaritifera, Akoya pearl oyster (kerang mutiara Akoya) Pinctada fucata dan the winged-pearl oyster (kerang mutiara bersayap) Pteria penguin.

Mutiara terbagi dalam 2 (dua) jenis yaitu mutiara alami dan hasil budidaya. Dalam proses budidaya mutiara diperlu-kan zat pengganggu seperti misalnya suatu potongan jaring-an yang dimasukkan ke dalam kerang-kerangan seperti oys-ter/mollusk.

Sebagai langkah perlindungan, secara otomatis kerang-kerangan tersebut akan melapisi zat pengganggu yang masuk tersebut dengan lapisan nacre yang pada akhirnya akan menghasilkan mutiara. Rekayasa budidaya mutiara ini ditemukan oleh orang Jepang, Mikimoto di awal abad yang lalu. Mengingat begitu potensialnya mutiara sehingga Jepang tetap menjaga rahasia ini sampai akhir tahun 80-an.

Sehingga tidak heran bila Jepang mengembangkan usahanya di negara-negara lain di kawasan pasifik dan lautan Hindia seperti Indonesia dengan letap menggunakan teknisinya. Bentuk rekayasa ini dikenal dengan istilah grafting atau seeding atau juga implantation, yaitu dengan menyisipkan inti (nucleus) bersama selembar organ mantel (irisan daging kerang mutiara lain yang dikenal dengan nama ‘saibo’) ke dalam kerang mutiara.

Mutiara alami saat ini sudah mulai jarang ditemukan sehingga harganya sangat mahal. Maklum, mutiara alami sulit ditemukan, karena mendapatkannya harus di laut lepas.Untuk membanjiri pasar, jenis yang sering diperdagangkan adalah mutiara hasil budidaya seperti mutiara Akoya, mutiara Tahiti, South Sea Pearl dan mutiara air tawar yang banyak terdapat di Jepang dan Cina.

Selain mutiara hasil budidaya, saat ini pun sudah banyak pula dijumpai mutiara imitasi yang benar-benar merupakan hasil buatan tangan manusia yang dibuat dari keramik, kulit. kerang, gelas, kaca atau bahkan plastik. Mutiara imitasi bukan termasuk jenis mutiara, tetapi karena teknik pembuatan pabrikasi saat ini sudah begitu maju, sehingga kadang terlihat sempurna seperti mutiara asli.

Mutiara memiliki 8 kategori yaitu: round (bulat), drop (tetesan), button (kancing), oval, semi-round (semi bulat), circle/ring (lingkaran), baroque (tidak beraluran) dan semi-baroque. Sceara umum, semakin bulat bentuk suatu mutiara, maka semakin tinggi nilainya. Namun mutiara berbentuk bulat sempurna sangat jarang ditemui. Dengan keunikannya, kadangkala mutiara berbentuk baroque juga dapat senilai dan setingkat dengan mutiara bulat.

Harga mutiara juga ditentukan dari besar kecilnya, yang diukur dalam satuan milimeter. Kisaran ukuran mutiara adalah dari 1 mm sampai lebih dari 20 mm. Besaran ukuran ini sangat tergantung pada jenis mutiaranya. Ukuran yang paling umum diperdagangkan adalah 7 – 7.5 mm. Mutiara Akoya merupakan jenis mutiara pertama yang dibudidayakan di Jepang. Perairan Jepang, tempat pengembangbiakan Akoya, merupakan perairan dengan suhu 10-15° lebih dingin dibanding perairan untuk pengembangbiakan mutiara jenis lain. Kondisi perairan yang lebih dingin ini menyebabkan Akoya membentuk lapisan nacre lebih lambat dan struktur kristal yang lebih padat. Hal inilah yang meningkatkan kualitas kilauan Akoya.

South Sea Pearl (Hie Queen of Pearls) merupakan jenis mutiara yang dihasilkan dari kerang Pinctada maxima dengan negara produsen utamanya adalah Indonesia, Australia, Philipina, Myanmar, Vietnam dan Thailand. Dijuluki sebagai Ratunya Mutiara karena ukurannya yang besar dengan kilauan yang khas sehingga seringkali memiliki harga lermahal.

Mutiara Tahiti Mutiara Tahiti merupakan jenis mutiara yang dihasilkan dari kerang Pinctada margaritifera yang memiliki ukuran kerang hampir dua kali lipat dibanding kerang Akoya. Negara produsen utamanya adalah Tahiti (French Polynesia), Hawaii, Cook Island dan negara di kawasan Pasifik.

Sumber ; Majalah Demersal